Friday, September 16, 2016

TANAMAN PENSUPLAI AIR & UDARA TERBAIK

Anda yang pernah berjalan dan melewati pepohonan bambu tentu akan merasakan betapa teduh dan segarnya udara yang ada disekitarnya. Bambu sangat banyak manfaatnya, mulai dari yang bisa dimakan (bambu muda), hingga untuk bahan bangunan. Bambu juga banyak jenisnya, ada sekitar 1500-an didunia. Menurut peneliti tanaman bambu dari LIPI, Elizabeth A widjadja (Kompasiana), dari 1500-an tanaman bambu didunia, Indonesia memiliki sekitar 157 jenis yang sekitar 60 -70 nya adalah tanaman khas indonesia dan tidak ada di negara lain. Ada manfaat alami bambu yang perlu juga kita ketahui, yakni bambu adalah salah satu jenis tanaman yang bisa menyimpan air dan penyumbang oksigen terbanyak. Bambu merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang biak tanpa perawatan khusus. Merupakan tanaman berkayu yang paling cepat pertumbuhannya di muka bumi, tumbuh setidaknya 30% lebih cepat dari tanaman tercepat lainnya. Akarnya bisa menahan erosi, sehingga tepat bila ditanam dibantaran sungai, agar tanah yang diatasnya terjaga dari longsor. Kalau Anda merasa ada yang "semriwing" saat berada disekitaran hutan bambu, itu bukan berarti disana ada "penunggu ghaib", tetapi karena kadar oksigen tanaman bambu sedang diserap tubuh Anda, dan sebaliknya bambu sedang menyerap karbondioksida dari lingkungan sekitarnya, termasuk Anda.


(Didiet DSH, foto oleh Rudiantoro Djatmiko)

Wednesday, September 7, 2016

PEMANDANGAN KLASIK PEDESAAN

Sebagai seorang yang dibesarkan dekat dengan lingkungan pedesaan, dengan adat kepedulian antar warganya yang kuat, serta suasana alam yang bersahabat, wajar saja ketika terpaksa harus merantau ditempat yang jauh, akan ada perasaan rindu dan kangen akan kedamaian sebuah kehidupan di masa lalu, di masa kecilnya. Seperti halnya saya dan Anda yang saat ini tinggal jauh dari kampung halaman, seperti di desa sekitaran Malang misalnya, tentu berharap kampung halaman janganlah berubah kearah yang tidak kita harapkan. Menjadi seperti kehidupan dikota-kota besar. Ada mall, ada kemacetan, suasana terburu-buru, gelisah, bising, dll. Sudah cukuplah kita mendapatkannya di tempat kita mencari nafkah saat ini, jangan lagi ada keruwetan di desa tempat kenangan manis masa kecil ini, tempat yang akan selalu kembali kita kunjungi. Momentum seperti lebaran sebenarnya merupakan saat yang tepat untuk meremind kembali pikiran kita, merefresh, menyegarkan kita. Pulang Kampung adalah tradisi yang akan terus ada, betapapun susah dan beratnya perjuangan yang harus ditempuh, seperti kodrat manusia yang akan selalu kembali kepada asalnya. Saya termasuk yang masih agak beruntung ketika pulang kampung kemarin, karena masih bisa merasakan perasaan yang sama seperti masa kecil dulu. Meski agak harus kepinggiran sedikit, namun setidaknya nuansa yang sama masih bisa didapatkan. Ada sawah-sawah yang masih membentang, ada perkebunan para petani, ada keramah tamahan sahabat dan warga sekitar tempat tinggal, ada keheningan saat malam yang hanya diiringi irama jangkrik dan serangga, masih bisa melihat matahari terbit diantara pegunungan, walau dibeberapa sisi sudah mulai tertutup bangunan rumah2 baru, masih ada air yang jernih di dekat hulu sungai....sungguh suatu pemandangan klasik yang akan selalu dirindukan. Saatnya bersyukur dan berdoa, agar yang indah dan baik ini akan tetap sama, selamanya.
(Didiet DSH)
Seorang pekerja yang tengah membawa hasil kerjanya dengan cara dipikul 


Jalannya sempat terengah-engah, karena memang medan jalannya menanjak terus, saya yang tidak membawa apa-apa saja sempat kepayahan saat berjalan didepannya